Greta Thunberg, seorang aktivis iklim asal Swedia, menghadapi tuduhan menyebarkan pesan anti-Semitisme secara daring setelah menyuarakan dukungan untuk Palestina di platform media sosial.
Pada tanggal 20 Oktober 2023, Greta Thunberg membagikan sebuah foto yang menampilkan dirinya bersama tiga perempuan lainnya yang memegang poster dengan pesan pro-Palestina. Dia memposting pesannya yang menyerukan gencatan senjata di Timur Tengah dan keadilan bagi warga Palestina serta semua warga sipil yang terkena dampaknya.
Namun, beberapa individu cepat melihat bahwa salah satu dari perempuan tersebut membawa sebuah boneka gurita berwarna biru di pangkuannya. Mereka menganggap hal ini mirip dengan kartun anti-Semit yang menggambarkan orang-orang Yahudi sebagai gurita yang mengancam dengan tentakel panjang dan jangkauan yang jauh.
Kartun-kartun semacam itu pernah digunakan selama masa Nazi Jerman dan di tempat lain untuk mempromosikan mitos serta teori konspirasi tentang orang-orang Yahudi dan agama Yahudi.
Greta Thunberg dengan cepat menghapus posting aslinya dan membagikan foto yang sama, hanya kali ini dengan boneka gurita yang telah dipotong.
Thunberg menyatakan bahwa dia tidak menyadari bahwa boneka tersebut dapat diartikan sebagai simbol anti-Semitisme, dan menjelaskan bahwa boneka tersebut adalah alat komunikasi yang sering digunakan oleh individu dengan autisme untuk menyampaikan perasaan mereka.
Baca Juga : Ini 3 Alasan Kenapa Hizbullah Ikut Campur Perang Israel vs Hamas
Dia menegaskan bahwa dia dan kelompoknya menentang segala bentuk diskriminasi dan dengan tegas mengutuk anti-Semitisme dalam segala bentuknya.
Reaksi terhadap posting-an Greta Thunberg beragam, termasuk komentar kontroversial dari mantan juru bicara Pasukan Pertahanan Israel yang awalnya menyebutnya sebagai “pendukung teror.” Namun, ia kemudian menarik kembali komentarnya, mengatakan bahwa pernyataannya tidak mencerminkan pandangan militer Israel.
Selain itu, dalam artikel ini juga dijelaskan tentang narasi anti-Semit yang kadang digunakan untuk melawan penentang rezim Zionis Israel.
Istilah ini sebenarnya merujuk pada tindakan dan pandangan yang bertentangan dengan orang-orang Yahudi, tetapi dalam penggunaan kontemporer, istilah ini seringkali merujuk pada prasangka, diskriminasi, dan kebencian terhadap komunitas Yahudi.