Hacker Bjorka telah membuat sejumlah pejabat di Indonesia kebingungan. Ia pertama kali mencuri perhatian dengan membongkar kasus kematian aktivis HAM, Munir, dan kemudian membeberkan identitas beberapa pejabat negara.
Fakta Hacker Bjorka
Berikut lima fakta tentang sepak terjang hacker Bjorka menurut penjelasan Mahfud MD:
1. Bjorka Tidak Memiliki Kemampuan Membobol Data
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menilai bahwa hacker Bjorka sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk membobol data. Menurut Mahfud, data yang disebarluaskan oleh Bjorka hanyalah data umum yang bisa diakses dengan mudah tanpa keahlian khusus.
“Kesimpulannya, apa yang disebut sebagai hacker Bjorka ini sebenarnya tidak punya keahlian membobol data secara serius,” ujar Mahfud pada Rabu (14/9/2022) di kantornya, Jakarta.
Ia menambahkan bahwa data yang disebarkan belum ada yang tergolong rahasia atau sulit diakses.
2. Hacker Bjorka Telah Teridentifikasi
Mahfud MD juga mengungkapkan bahwa tim khusus pemerintah sudah berhasil mengidentifikasi sosok Bjorka. Meski begitu, identitas pelaku belum dapat diumumkan ke publik.
“Pelakunya sudah teridentifikasi dengan baik oleh BIN dan Polri, tetapi belum bisa diumumkan,” jelas Mahfud. Tim ini menggunakan alat pelacak untuk mengetahui lokasi dan identitas pelaku.
Baca Juga : 4 Fakta Identitas Bjorka Terbongkar, Ini Penjelasan Mahfud MD
3. Indonesia Perlu Membangun Sistem Keamanan yang Lebih Canggih
Terkait peretasan yang dilakukan hacker Bjorka, Mahfud menekankan perlunya pengembangan sistem keamanan yang lebih canggih untuk melindungi data. Selain itu, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang segera disahkan juga penting untuk menguatkan perlindungan data di Indonesia.
“Peristiwa ini mengingatkan kita agar membangun sistem yang lebih canggih, dan UU PDP akan segera disahkan di DPR dalam waktu dekat,” kata Mahfud.
4. Tidak Ada Data Negara yang Bocor
Mahfud menegaskan bahwa hingga saat ini, belum ada data rahasia negara yang bocor akibat aksi hacker Bjorka. Menurutnya, data yang disebarluaskan oleh Bjorka sebenarnya adalah informasi umum yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk diakses.
“Masyarakat harus tetap tenang karena hingga saat ini belum ada rahasia negara yang bocor,” ujarnya.
5. Motif Bjorka Beragam
Mahfud juga mengungkapkan bahwa motif di balik tindakan hacker Bjorka bervariasi, mulai dari motif politik hingga ekonomi dan jual beli data. Menurutnya, tindakan Bjorka tidak hanya memiliki satu tujuan, melainkan “gado-gado” atau campuran dari berbagai motif.
“Motifnya ternyata juga bermacam-macam, mulai dari politik, ekonomi, hingga jual beli data,” tutup Mahfud.